04 Februari 2024

BEST PRACTICES

 

 

TUGAS LK 3.1

 

MENYUSUN BEST PRACTICES

 

PPG DALJAB KATEGORI 1 ANGKATAN 3

TAHUN 2023

                SD NEGERI NAPIS V   KECAMATAN TAMBAKREJO

KABUPATEN BOJONEGORO

 

 


 

OLEH :

SISWOYO

 

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PGRI MADIUN

2024

 

 

 

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice)  Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)

Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Peserta didik Dalam Pembelajaran

 

Judul

Meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPAS materi  Bagian Tubuh Tumbuhan model pembelajaran PBL (Problem Based Learning)

Pendahuluan

Pembelajaran mengenai mata pelajaran IPAS Kelas IV materi  Bagian Tubuh Tumbuhan di SD Negeri Napis V sesuai dengan tuntutan Kurikulum Merdeka merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berorentasi HOTS.

Dalam pratek pembelajaran kurikulum merdeka yang penulis lakukan selama ini, penulis menggunkan  buku siswa dan buku guru. Berdasarkan hasil pengamatan yang penulis lakukan dengan beberapa siswa diperoleh informasi bahwa peserta didik merasa bosan disaat mengikuti pembelajaran yang  berpusat pada guru saja.Yang mana Guru  masih   menggunakan metode ceramah ,selain ceramah juga menggunakan metode penugasan. 

Tujuan yang ingin dicapai

Meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPAS materi  Bagian Tubuh Tumbuhan  dengan menerapkan model pembelajaran PBL (Problem  Based Learning)

Lokasi

SD Negeri Napis V  Kecamatan Tambakrejo  Kabupaten Bojonegoro

Penulis

Siswoyo

Tanggal

23  Januari  2024 (PPL Aksi 2)

Situasi:

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

  

 

 

             

Adapun kondisi yang menjadi latar belakang masalah dari praktik pembelajaran ini, diidentifikasikan bahwa akar permasalahannya adalah :

1. Kurangnya minat dan motivasi belajar peserta didik pada mata pelajaran IPAS terutama materi Bagian Tubuh Tumbuhan.

2. Guru kurang maksimal dalam menerapkan media dan model pembelajaran yang inovatif pada materi Bagian Tubuh Tumbuhan.

.    Praktik pembelajaran ini menurut saya penting untuk dibagikan karena menurut saya masih banyak guru yang mengalami permasalahan yang sama dengan yang saya alami, sehingga praktik ini selain bisa memotivasi diri sendiri bisa juga digunakan sebagai referensi bagi rekan guru yang lain.Saya yang berperan sebagai guru mempunyai tanggung jawab untuk melakukan proses pembelajaran ini secara baik, dengan menngunakan model dan media pembelajaran yang inovatif, sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan bisa tercapai dan mampu meningkatkan minat dan motivasi belajar peserta didik sehingga hasil belajar peserta didik meningkat.

Praktik pembelajaran ini penting untuk di bagikan, karena memiliki tujuan sebagai berikut:

Bagi Penulis :

1.      Sebagai bentuk perbaikan kegiatan pembelajaran untuk menyelesaikan permasalahan yang sudah teridentifikasi.

2.      Menyelesaikan tugas praktik pengalaman  lapangan PPG dalam jabatan Angkatan 3 tahun 2023.

3.      Meningkatkan kompetensi pedagogik, sosial, kepribadian dan profesional sebagai guru.

4.      Mengimplementasikan Kurikulum Merdeka ke dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran PBL (Problem Based Learning).

 

Bagi peserta didik:

    1.        Meningkatkan kompetensi peserta didik baik dari segi  kognitif, afektif dan psikomotor khususnya dalam  berhitung  permulaan materi pengurangan.

     2.      Membangun kreativitas dan pengetahuannya sendiri yang menjadikan pengalaman belajar     lebih bermakna.

     3.      Merasakan penting dan merasa asyik dapat  berkolaborasi dalam memecahkan masalah secara berkelompok.

    4.      Meningkatkan keaktifan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.

    5.      Menumbuhkan percaya diri dalam berinteraksi  dan berkomunikasi dalam pembelajaran.

    6.      Meningkatkan motivasi belajar terutama dalam kegiatan berhitung permulaan yaitu materi pengurangan .

    7.      Meningkatkan hasil belajar peserta didik.

 

Bagi sekolah:

    1.      Meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.

    2.      Mewujudkan visi, misi dan tujuan sekolah.

    3.      Mengimplementasikan Kurikulum Merdeka.

 

 

Bagi pembaca:

1.      Menjadi literasi sumber informasi.

2.      Praktik baik ini dapat menginspirasi dan menjadi  sumber rujukan penelitian ilmiah.

3.      Meyakini bahwa usaha yang dilakukan dengan  sepenuh hati pasti akan berbuah hasil yang indah.

 

 

 

 

Apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini?

1.      Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik pembelajaran ini adalah sebagai guru yang bertanggung jawab dalam mendesain pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan menyenangkan.

2.      Menyiapkan perangkat pembelajaran, menguasai  model pembelajaran sesuai sintaksnya.

3.      Mengelola kelas dengan baik, memastikan kebutuhan belajar peserta didik terpenuhi .karena  setiap peserta didik memiliki gaya belajar yang berbeda- beda.

4.      Mengkondisikan kelas selama proses  pembelajaran, menciptakan proses belajar yang memungkinkan peserta didik dapat belajar sdengan nyaman, menyenangkan dan dapat menumbuhkan karakter profil pelajar Pancasila.

5.      Membimbing peserta didik  yang mengalami kesulitan, melakukan penilaian, pengamatan serta kegiatan refleksi.

 

Hal ini berdampak pada tercapainya tujuan pembelajaran yaitu Meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPAS materi  Bagian Tubuh Tumbuhan  dengan menerapkan model pembelajaran PBL (Problem Based Learning)

 

Tantangan :

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,

 

 

Dari analisis hasil kajian wawancara dan kajian literatur penyebab rendahnya minat dan motivasi belajar peserta didik pada materi pengurangan yaitu:

1. Model pembelajaran yang belum sesuai dengan karakteristik    peserta didik

2. Media pembelajaran yang kurang menarik

Setelah dilakukan identifikasi masalah dengan refleksi diri, maka beberapa tantangan yang dihadapi adalah:

1.      Pemilihan media pembelajaran yang tepat dan menarik bagi peserta didik.

2.      Pemilihan model pembelajaran yang inovatif sehingga peserta didik merasa tertarik dan antusias dalam mengikuti pembelajaran.

3.      Guru harus bisa menumbuhkan keaktifan peserta didik dan motivasi belajar peserta didik melalui proses pembelajaran yang menyenangkan.

Dilihat dari tantangan tersebut, bisa disimpulkan bahwa tantangan yang dihadapi adalah

1.      Guru : kompetensi pedagogik dan profesional.

2.      Peserta didik : motivasi  dan minat belajar.

3.      Kesiapan sarana dan prasarana Numerasi.

 

Yang terlibat dalam kegiatan ini adalah

1.      Peserta didik

2.      Guru

3.      Kepala sekolah

4.      Dosen

5.      Guru Pamong

6.      Rekan Sejawat (Mahasiswa)

 

Rekan guru, dan Kepala Sekolah memberikan pendapat, masukan dan saran sebelum kegiatan praktik pembelajaran ini dilaksanakan .Dengan tujuan untuk mendukung kegiatan yang dibutuhkan dan  untuk mencapai tujuan dalam proses pelaksanaan praktik pembelajaran. Begitu juga dengan keterlibatan dosen pembimbing dan guru pamong sebelum dan selama proses praktik pembelajaran. Yang sudah memberikan saran dan masukan demi kelancaran dan kesuksesan  kegiatan praktik pembelajaran ini.

 

Aksi :

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini

 

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut adalah :

1.          Pemilihan media powerpoint, berdasarkan kajian literatur dan hasil wawancara ditemukan bahwa pemilihan media yang tepat dapat menarik minat belajar peserta didik. Sehingga media powerpoint dibuat semenarik mungkin dari segi tampilan

2.          Pemilihan model pembelajaran yang inovatif dan ang sesuai dengan karakteristik peserta didik. Model pembelajaran yang dipilih adalah Problem Basid Learning. Pemilihan model pembelajaran ini melalui kajian literatur dan dengan melihat karakteristik peserta didik dan karakteristik materi

3.          Meningkatkan keaktifan peserta didik Strategi yang dilakukan guru untuk meningkatkan keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran yaitu merancang pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dengan mengembangkan MODUL AJAR dan LKPD. Proses pembuatan MODUL AJAR yang berpusat pada peserta didik dengan menentukan kegiatan-kegiatan pembelajaran apa saja yang mengaktifkan dan berperan serta dalam pembelajaran, seperti kegiatan diskusi kelompok, menyelesaikan soal LKPD dan mempresentasikan hasilnya. Sumber daya yang diperlukan adalah kompetensi dan kreatifitas guru dalam mengembangkan MODUL AJAR dan LKPD yang berpusat pada keaktifan peserta didik

Strategi apa yang digunakan?

Strategi yang digunakan dalam kegiatan pelaksanaan pembelajaran ini yang mengarah kepada implementasi Kurikulum Merdeka adalah dengan  menerapkan model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) menggunakan metode “picture and picture”. PBL merupakan  pembelajaran inovatif yang berpusat pada peserta didik (student center) untuk berusaha memecahkan masalah dengan melalui beberapa tahap ilmiah, sedangkan guru sebagai motivator dan fasilitator. Pada praktiknya peserta didik melaksanakan aktivitas nyata yang terkait dengan kehidupan sehari-hari secara berkelompok. Bentuk kegiatannya adalah memecahkan masalah tentang menghitung pengurangan dengan menggunakan media kantong bilangan. Pembelajarannya pun dikemas semenarik mungkin sehingga secara tidak sadar  peserta didik membangun pengetahuannya sendiri. Dengan demikian peserta didik mengalami pengalaman belajar yang bermakna.

 

Siapa saja yang terlibat?

1.       Guru

2.       Peserta didik kelas 1

3.       Kepala Sekolah

4.       Observer yang terdiri dari Dosen, Guru pamong    ,dan Rekan sejawat

 

Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan  untuk melaksanakan strategi ini?

Sumber daya yang diperlukan yaitu sarpras yang berupa ruang kelas, LCD, Sound Aktif, Laptop, bahan ajar, media pembelajaran ,LKPD dan  Lembar Evaluasi.

 

Materi yang diperlukan harus sesuai dengan perkembangan peserta didik , materi yang disajikan harus sistematis, dan jelas agar peserta didik ikut aktif dalam pembelajaran (Buku Paket, LKS serta materi dari internet).

Refleksi Hasil dan dampak

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?  Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan?

Dampak dari penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning  yaitu dapat membuat pemahaman peserta didik lebih baik dan peserta didik lebih termotivasi terhadap materi pelajaran. Peserta didik bersemangat dan tidak cepat bosan dalam pembelajaran, karena pada saat pembelajaran peserta didik di bagi menjadi 3 kelompok serta perkelompok mengerjakan tugas yang di berikan oleh guru. Hasil yang didapatkan selama proses pembelajaran sangat efektif karena pemilihan model dan media pembelajaran sudah sesuai dengan materi pembelajaran.

 

Dampak dari Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

Dampaknya pada peserta didik kelas IV SD Negeri Napis V Kecamatan Tambakrejo Kabupaten Bojonegoro, yaitu:

1.      Peserta didik lebih bersemangat, antusiasme dan memiliki motivasi belajar yang lebih tinggi dalam proses pembelajaran. Pada saat pembelajaran peserta didik dibagi dalam 3 kelompok untuk mendiskusikan dan menyelesaikan masalah dalam LKPDnya hingga mempresentasikan hasil diskusi kelompok serta menanggapi presenstasi kelompok lain dan semua peserta didik terlibat aktif.

2.      Kemampuan dan pemahaman peserta didik meningkat terlihat dari hasil penilaian sikap dan keterampilan peserta didik di mana hanya 1 orang peserta didik yang mendapat nilai kurang dan cukup, sedangkan  5 peserta didik lainnya sudah mendapat nilai baik dan sangat baik.

3.      Hasil belajar peserta didik juga meningkat dilihat dari hasil penilaian evaluasi dimana dari 6 peserta didik hanya 1 orang atau hanya 16,6% saja peserta didik yang tidak tuntas karena nilainya dibawah 70 atau dibawah KKM, sedangkan 5 peserta didik lainnya atau lebih dari 83,3 % nilai nya sudah tuntas karena sudah cukup atau melebihi dari KKM.

4.      Dari hasil refleksi di akhir pembelajaran peserta didik merasa bahagia, antusiasme dan bersemangat selama proses pembelajaran menggunakan Model Pembelajaran PBL dan menggunakan Media PPT serta Video Pembelajaran hingga penggunaan alat peraga.

 

Apakah hasilnya efektif?

Hasilnya efektif karena pada praktiknya peserta didik melaksanakan aktivitas nyata yang terkait dengan kehidupan sehari-hari secara berkelompok yang dapat memicu keterlibatan aktif peserta didik dalam belajar. Menumbuhkan kreativitas serta menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan. Peserta didik dapat memahami konsep pecahan yang awalnya abstrak menjadi kongkrit.

 

      


                                                                      

                                                            

 


 

 


 


Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan?

Respon Peserta didik:

Respon peserta didik terhadap pelaksanaan pembelajaran ini  sangat menyenangkan dan antusias.Hal tersebut dapat dilihat dari akhir pembelajaran pada saat refleksi.

 

Respon Observer:

Seluruh observer memberikan respon positif terhadap pelaksanaan pembelajaran tersebut. Serta memberikan saran demi peningkatan kegiatan pembelajaran selanjutnya.

 

Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan?

Faktor keberhasilan:

1.      Munculnya perubahan-perubahan kecil yang positif pada peserta didik terkait sikap dalam memecahkan masalah.

2.      Penguasaan guru dalam pemanfaatan media, strategi dan model pembelajaran yang tepat, membuat peserta didik aktif dan antusias dalam pembelajaran.

3.      Penanganan guru dalam pengkondisian peserta didik sudah baik dan pengelolaan kelas sudah   bervariatif sehingga peserta didik tidak cepat bosan.

4.      Tersedianya sarpras yang mendukung.

5.      Pembelajaran tidak lagi berpusat pada guru. Karena guru sebagai motivator dan fasilitator.

 

Faktor ketidakberhasilan:

1.       Ada satu peserta didik yang memperlihatkan ekspresi datar. Tetapi memang dari karakternya sulit berekspresi.

 

Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut?

1.      Kita harus menyiapkan perlengkapan baik sarpras maupun perangkat pembelajaran yang tepat dan sesuai karakter peserta didik.

2.      Memahami kondisi peserta didik dan dapat mengelola kelas dengan baik.

3.      Menguasai materi, metode, media dan model pembelajaran yang kreatif dan inovatif.

4.      Pembelajaran berpusat pada peserta didik agar pengalaman belajar menjdi lebih bermakna.

5.      Penerapan model pembelajaran PBL menumbuhkan kreativitas dan kemampuan dalam membangun pengetahuan sendiri.

6.      Tidak ada kata sulit selama guru mau melaksanakan dan berani keluar dari zona nyaman. Pasti ada jalan yang menyertainya.

7.      Guru mendapatkan pengetahuan dan keterampilan baru terkait IT yaitu pada kegiatan editing video pembelajaran.

 

 

 


Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui nilai rata-rata siswa adalah 75 dikarenakan siswa yang mendapat nilai diatas KKTP sudah  83,3 % yaitu 5 siswa dan siswa yang mendapat nilai di bawah KKTP sebanyak 1 siswa dengan presentase  16,6%. Nilai tertinggi adalah 100 dan nilai terendahnya 20.Data pada table menunjukkan bahwa hasil belajarsiswa sudah mengalami perbaikan dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL).

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui yang mendapatkan nilai sangat baik ada 2 anak. Yang mendapatkan Baik ada 3 anak,dan  yang mendapatkan nilai C ada 1 anak. Data pada tabel menunjukan  bahwa hasil belajar siswa sudah mengalami perbaikan dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL).

 

Kesimpulan

Melalui penggunaan Model pembelajaran PBL dapat membuat pemahaman peserta didik lebih baik dan peserta didik lebih termotivasi terhadap materi pelajaran. Peserta didik bersemangat dan tidak cepat bosan dalam pembelajaran, karena pada saat pembelajaran peserta didik di bagi menjadi 3 kelompok serta perkelompok menjawab soal yang di berikan oleh guru. Hasil yang didapatkan selama proses pembelajaran sangat efektif karena pemilihan model dan media pembelajaran sudah sesuai dengan materi pembelajaran.

 

 

Daftar Pustaka

Mudiana, I. Gede, IG Wira Bayu, and NN Arca Aspini. "Model Problem Based Learning Berbantuan Media Powerpoint untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa SD." Jurnal Ilmiah Pendidikan Profesi Guru 4.3 (2021): 383-392.

Website Universitas PGRI Madiun (url : https://unipma.ac.id)

Website Pendidikan Profesi Guru Universitas PGRI Madiun (url : https://ppg.unipma.ac.id)

Website Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Madiun (url : https://fkip.unipma.ac.id)

Website Pendaftaran Mahasiswa Baru Universitas PGRI Madiun (url : https://pmb.unipma.ac.id)

Sistem Informasi Manajemen Universitas PGRI Madiun (url : https://sim.unipma.ac.id)

Laman Akreditasi Universitas PGRI Madiun (url : https://akreditasi.unipma.ac.id)